#9

Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu walau sejenak. Tidak bisa pula terpejam, sebab senyummu merekah. Diantara bilur bilur hujan yang turun, ataukah pelangi. Diksiku hanya penuh tentangmu. Hanya penuh pengharapanku tentangmu. Seperti sudah terlalu letih untuk nyata, kuingin hidup dalam asa. Lalu engkau menguncup malu. Entah karena diterpa angin senja yang semilir atau gara gara aku yang mendayu. Lihatlah angkasa sekali lagi, Kartika. Langit tidak pernah hilang indahnya sekalipun malam tiba. Sekalipun dunia padam.

Leave a comment